Langsung ke konten utama

Al Hakim (Sang Pembuat Hukum)

Yang dimaksud Al Hakim adalah 

  1. Pemilik kekuasaan yang menerapkan hukum untuk mengatur urusan kehidupan manusia seperti kepala negara yang menerapkan hukum untuk rakyatnya.
  2. Yang memiliki wewenang untuk menetapkan hukum atas perbuatan dan benda yang digunakan. Yang dimaksud dengan menetapkan hukum adalah menentukan posisi manusia di hadapan perbuatannya. Apakah ia harus mengerjakannya atau harus meninggalkannya atau boleh memilih antara mengerjakan dan meninggalkannya. Begitu pula menentukan hukum benda yang terkait dengan perbuatan manusia. Apakah boleh digunakan ataukah tidak, atau boleh memilih antara menggunakannya atau tidak menggunakannya. Makna kedua inilah yang dimaksud dalam tulisan ini.

Al Hakim (Pembuat Hukum) atas Perbuatan dan Benda

Sesungguhnya penentu hukum atas perbuatan dan benda, dari segi pujian dan celaan, adalah Allah Swt semata dan bukan manusia. Yakni berdasar pada hukum syara' bukan berdasarkan akal manusia. Tidak boleh menjadikan hukum bersumber pada pujian dan celaan yang bersandar pada kecenderungan manusia. Dalil atas hal ini terdapat secara aqli dan naqli.


Dalil Aqli

Bahwasanya hukum atas perbuatan dan benda dari segi hasan (terpuji) dan qabih (tercela) bisa dipandang dari 3 arah :

  1. Dari segi fakta perbuatan dan bendanya.
  2. Dari segi kesukaan dan kebencian, sesuai fitrah manusia
  3. Dari segi pujian dan celaan di dunia serta janji pahala dan ancaman siksa di akhirat kelak atas perbuatan dan pemanfaatan benda. 

Untuk yang pertama dan kedua, pada dasarnya manusia dengan indera dan akalnya bisa menentukan hukum atas perbuatan dan benda. Oleh karena itu, akal bisa menentukan terpuji dan tercela atasnya.

Misal, rasa manis itu terpuji (karena disukai) dan rasa pahit itu tercela (karena dibenci). Kemudian ilmu dan kekayaan itu terpuji sedangkan kebodohan dan kefakiran itu tercela dan sebagainya.

Begitu pula dengan menolong orang yang tenggelam itu terpuji dan merampas harta secara zalim itu tercela dan sebagainya. Oleh karena itu, akal mampu memutuskan dari arah pandang pertama dan kedua.

Hanya saja akal tidak akan pernah mampu menentukan dari arah pandang yang ketiga. Yakni dari segi pujian dan celaan di dunia serta dari segi adanya pahala dan siksa kelak di Akhirat sebagai konsekwensi perbuatan dan pemanfaatan benda. Yang bisa menetapkan hal ini hanyalah Allah Swt. 

Oleh karena itu, terpujinya Iman dan tercelanya kufur, terpujinya taat dan tercelanya maksiat, semua itu tidak bisa bersumber pada akal manusia. 

Akal hanya bisa memindahkan penginderaan fakta ke dalam otak, lalu menetapkan hukumnya berdasarkan informasi sebelumnya (yang tersimpan di dalam otak). 

Bahwasanya mustahil bagi akal untuk menentukan hukum atas sesuatu yang tidak bisa terindera seperti menetapkan hidayah dan kesesatan, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, dan sebagainya.

Akal tidak akan mampu menakar apakah perbuatan dan pemanfaatan benda itu diridloi atau dimurkai oleh Allah ataukah tidak. Begitu pula akan berpahala ataukah berdosa. Terkecuali apabila ada kabar mengenai hal tersebut berdasarkan apa yang diturunkan oleh Allah Swt.

Wallahu a'lamu bishshawwaab.


=======

Disarikan dari kitab Al Mukhtar fi Ushuli al Fiqhi, karya Al Ustadz Rokhmat Labib hafizhohullohu ta'ala.

Komentar

Populer di Blog Ini

Agar Cinta Menulis

Mencintai pekerjaan adalah sesuatu hal yang sangat penting, begitulah pandangan keumuman kita. Bahkan, keahlian seseorang seringkali dihubungkan dengan kecintaannya pada suatu pekerjaan. Mencintai terlebih dulu pekerjaannya, barulah ada garansi untuk menjadi ahli karenanya. Dunia menulis pun tak luput dari pandangan tersebut. Untuk menjadi penulis, biasanya kita menghubungkannya dengan kecintaan seseorang terhadap aktifitas menulis. Misal, ketika seseorang suka menulis sedari kecil, disimpulkanlah bahwa ia berbakat menjadi seorang penulis. Benarkah mesti demikian adanya? Penulis tidak membantah adanya kesukaan seseorang terhadap menulis sedari kecil. Mungkin memang benar demikian adanya. Penulis pun tak menampik bahwa mencintai menulis adalah sesuatu yang penting. Karena, cinta menulis akan membuat kita enjoy bersamanya. Namun, penulis kurang setuju jika cinta menulis merupakan bakat bawaan sedari lahir. Sehingga, ia tak bisa disemai dan ditumbuhkan. Ada dua hal pokok yang b...

Mengawal Gerakan Literasi

sumber gambar : literasi[dot]jabarprov[dot]go[dot]id. Geliat aktifitas literasi dan kepenulisan generasi muslim belakangan ini memang begitu menggairahkan. Hal ini seolah memberikan banyak harapan dan angin segar kebangkitan. Apalagi dengan berbagai kemudahan fasilitas berkarya dan memublikasikannya. Geliat ini bukan sekedar isapan jempol. Karena sebuah tulisan, konon bisa memberikan pengaruh yang lebih besar dan lebih lama dibandingkan sebuah ucapan. Sehingga sangatlah besar ekspektasi terhadapnya; geliat kepenulisan generasi muslim akan menghantarkan pada geliat kebangkitan Islam.    Sebagaimana aktifitas membaca, sebenarnya aktifitas menulis tidaklah akan menghantarkan pada kebangkitan masyarakat. Karena pada hakikatnya, membaca dan menulis hanyalah bagian dari sarana penyerapan dan penyampaian informasi. Informasi tersebutlah yang akan disimpan sebagai pemikiran di dalam otak kemudian pandangan hidup (aqidah) yang dimiliki setiap insan akan menentukan apakah pe...

Langkah Praktis Menulis Via Blog Mulai dari Nol

Rekan-rekan semua, berikut akan saya paparkan bagaimana tips praktis membuat blog dengan blogger. Mari kita ikuti langkah-langkah berikut : Bagi yang belum punya email, masuk ke  www.gmail.com Pilih  Buat akun   Isi formulir pada tampilan berikut dan ikuti langkah sampai konfirmasi bahwa email sudah aktif.   Jika email sudah aktif, silahkan masuk ke  www.blogger.com Klik  Tambahkan Akun  pada tampilan berikut : Setelah muncul tampilan di bawah ini,  Masukkan email rekan-rekan semua, sebagai contoh saya masukkan email saya ary.smknkadipaten@gmail.com, klik berikutnya, lalu isikan password email rekan-rekan semua. Pilih Buat Profil Google+ lalu ikuti langkah selanjutnya (saya sarankan memakai identitas sesuai KTP, karena kita sedang membuat kartu nama di dunia maya). Sampai muncul seperti di bawah ini atau yang semisalnya (mungkin tampilan berbeda-beda tergantung lengkapnya langkah yang diambil). Lalu, pilih  Lanjutk...

Total Tayangan