Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Pernikahan Merupakan Nasihat Nabi Saw Untukmu

  عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ الله قال : كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ -صلَّى اللهُ عليه وسلَّم- شَبَابًا لا نَجِدُ شَيْئًا، فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلَّى الله عليه وسلم -: ((يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاء)) رواه البخاري و مسلم Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, keadaan kami saat bersama Nabi Muhammad Saw merupakan para pemuda yang tidak berpunya. Kemudian Rasulullah Saw berkata kepada kami, ”Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan maka menikahlah! Sesungguhnya pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu maka berpuasalah! karena puasa itu laksana penahan syahwat bagi dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Saudaraku para pemuda! sesungguhnya pernikahan merupakan nasihat Nabi Muhammad Saw untukmu. Maka katakanlah kepadaku siapa yang lebih perhatian kepadamu...

Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Anak

Dari Abdullah bin 'Umar r.a., bahwasanya Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ingatlah! setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas orang yang diurusnya. Kepala negara adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya yang akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pengurus atas rumah suami dan anaknya yang ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka. Hamba sahaya adalah pengurus atas harta tuannya yang ia akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya. Ingatlah!  setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas orang yang diurusnya."  (HR. Bukhari, Muslim) Ar Ra'i : Adalah penjaga yang diamanahi dan terikat dengan keberesan apa yang diamanahkan kepadanya untuk dijaga. Maka dia dituntut untuk bersikap adil padanya dan melaksanakan dengan berbagai kemaslahatan untuknya.  Ar Ra'iyyah : a...

Pengaruh Orang Tua Terhadap Aqidah Anak

Rasulullah Saw bersabda, " Tidaklah dilahirkan seorang anak terkecuali dlm keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanya yg membuatnya menjadi yahudi, nasrani atau majusi. Sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan sehat, apakah kalian merasakan adanya cacat?” Kemudian Abu Hurairah berkata, “Jika kalian ingin bacalah (firman Allah azza wajalla), ‘Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada penciptaan Allah (Q.S. al-Rūm: 30)." (HR. Bukhari no. 1358, HR. Muslim no. 2658) Makna Fitrah di dalam hadits ini adalah Islam. Dan makna jam'a-u adalah selamatnya seluruh anggota badan secara sempurna. Sedangkan jad'a-un adalah terpotongnya telinga atau bagian anggota tubuh lainnya. Faidah Hadits: Setiap anak dilahirkan di atas fitrah Islam. Kedua orang tua berpengaruh kuat terhadap agama anaknya. Kedua orang tua berpengaruh kuat, baik positif maupun negatif, terhadap anggota keluarganya. Anak terpengaruh oleh apa yang berasal dari o...

Mendamba Sosok Pemimpin Rabbani

Manusia merupakan makhluk sosial yang meniscayakan kehidupan sosial dan bermasyarakat. Sehingga keberadaan pemimpin dan yang dipimpin merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari tabiat kehidupan manusia. Oleh karena itu, sangat wajar jika keberadaan sosok pemimpin atau siapa yang memimpin menjadi fokus perhatian masyarakat. Bahkan tak jarang, kesejahteraan atau kesengsaraan suatu negara seringkali dihubungkan dengan sosok pemimpin negaranya. Oleh karena itu, penting kiranya kita memahami sosok pemimpin ideal yang dimaksud di dalam Al Quran. Serta bagaimanakah sosok ideal tersebut bisa ditemukan di zaman ini? Allah Swt berfirman,   مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ “Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia ...

Uslub Dakwah Al Quran (Bag. 2 Mau'izhah Hasanah)

Adapun uslub kedua dakwah Al Quran adalah al Mau'izhah al Hasanah yakni peringatan yang indah. Hal itu adalah dengan menggabungkan dua perkara: Pertama : Menyentuh perasaan manusia ketika menyeru akal mereka. Kedua : Membangkitkan pemikiran mereka ketika menyeru perasaan mereka. Sehingga pemikiran mereka menjadi sangat bersemangat terhadap apa yang didakwahkan. Kemudian mendorong mereka untuk beramal dengannya serta karenanya.  Al Quran telah menjalankan metode ini. Al Quran menyeru akal dan membangkitkan perasaan pada saat yang bersamaan: Contoh Pertama : Allah Swt berfirman,  وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak diperg...

Awal dan Akhir Hidayah serta Berbuat Taat

Syaikh Hasan Mu’allim Dawud Hajin Muhammad rahimahullahu ta’ala menjelaskan sebagai berikut : Awal dan Akhir Hidayah Jika Anda bertanya, "Apakah awal hidayah itu, supaya aku mencobanya sendiri?" Ketahuilah! bahwa awal hidayah itu adalah ketaqwaan secara zhahir dan akhirnya adalah ketaqwaan secara batin. Tidak ada akibat yang baik kecuali dengan ketaqwaan dan tidak ada hidayah kecuali bagi orang-orang yang bertaqwa. Taqwa adalah melaksanakan seluruh perintah Allah Swt serta meninggalkan seluruh larangan-Nya. Hidayah mencakup dua bagian yaitu perbuatan taat secara zhahir dan batin serta meninggalkan kemaksiatan secara zhahir dan batin.  Di antara kesempurnaan hidayah adalah menjaga tata krama dalam berinteraksi dengan Allah Swt dan makhlukNya. Berbuat Taat Perintah Allah Swt terdiri dari perkara yang fardhu (wajib) dan nafilah (sunnah). Perkara fardhu itu merupakan pokok harta, modal awal berdagang. Dengan modal itu kita bisa meraih keuntungan dan nafilah itulah labanya. Dengan...

Tiga Golongan Penuntut Ilmu

Dalam kitab Thariqul Hidayah (Mukhtashar Bidayatul Hidayah) Syaikh Hasan Mu’allim Dawud Hajin Muhammad menuliskan bahwa ada tiga golongan penuntut ilmu, yaitu: 1. Orang yang menuntut ilmu untuk menambah bekal Akhirat. Dia tak memiliki tujuan dengan ilmunya selain keridhaan Allah Swt dan bekal negeri Akhirat. Inilah orang yang sukses. 2. Orang yang menuntut ilmu untuk membantu kehidupannya saat ini.  Dia menuntut ilmu untuk mendapatkan kemuliaan, kedudukan dan harta. Dia mengetahui merasakan di dalam hatinya bahwa betapa rendah tujuannya. Maka dia termasuk penuntut ilmu yang penuh resiko. Jika ajalnya tiba sebelum ia bertaubat, maka ia dikhawatirkan termasuk su'ul khatimah dan urusannya tetap berada dalam resiko keinginannya. Sedangkan jika ia berhasil bertaubat sebelum ajalnya tiba dan ia menambah ilmu dan amalnya, serta mengoreksi kesalahan yang telah diabaikan olehnya maka ia akan bergabung dengan orang yang sukses. Karena orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tida...

URGENSI METODE BERPIKIR RASIONAL UNTUK MENCAPAI KEBENARAN

Ada 2 metode berpikir untuk menyampaikan kita pada kebenaran, yaitu :  1) Metode Berpikir Rasional (Aqliyyah) 2) Metode Berpikir Ilmiah (Eksperimental) Para cendekiawan Barat saat ini hanya mengakui metode berpikir no 2 saja. Bahkan sangat 'mendewakannya'. Sehingga mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang tidak ilmiah berarti salah.  Anggapan tersebut merupakan kekeliruan yang sangat fatal.  Karena pada faktanya, dan itu juga yang ada di dalam Islam, kedua metode berpikir ini digunakan. Saya ingin memulai penjelasan dengan beberapa ilustrasi fakta atau kejadian di sekitar kita. Apa nama benda yg setiap hari diminum dan digunakan mandi oleh manusia? Saya yakin 100%, semua menjawab "air". Lalu bagaimana kalau ada orang yg menjawab "minyak"? Benar atau salah? Saya pun yakin, para pembaca akan menjawab "Salaaaah!" Dari mana kita bisa memutuskan bahwa jawaban "minyak" adalah salah? Inilah kebenaran yang dicapai dengan metode rasional. Kita...

Uslub Dakwah Al Quran (Bag. 1 Dakwah Bil Hikmah)

Allah Swt berfirman, ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."  (An-Nahl (125).  Ayat mulia ini menjelaskan berbagai uslub (cara) dakwah Islam, dan telah membatasi adanya tiga uslub dalam berdakwah. Cara Pertama: Dakwah Bil Hikmah. Banyak orang yang menyangka bahwa hikmah adalah pelan-pelan, hati-hati, lembut dan nyaman. Padahal makna tersebut tidak pernah diberikan pada kata hikmah. Hikmah pada mulanya diambil dari keputusan dan memutuskan ketetapan. Berarti ia merupakan sumber penetapan, yaitu penguasaan dalam ilmu dan amal, pendapat ya...

Kapankah Umat Merasakan Kezaliman?

Umat akan merasakan adanya kezaliman ketika umat memiliki kepekaan atasnya. Ketika kepekaan itu ada, maka kezaliman itu akan terasa. Namun ketika kepekaan itu tidak ada, maka kezaliman sedahsyat apapun tidak akan terasa.  Hanya saja, kepekaan atas kezaliman itu berbeda dengan kepekaan panca indera. Seperti kepekaan merasakan pahit dan manis. Kepekaan atas kezaliman dibangun di atas kepekaan berpikir. Karena meskipun panca indera menyaksikan, bahkan merasakan kezaliman yang sangat luar biasa, ketika menurut pemikirannya hal tersebut bukanlah kezaliman, maka manusia tidak akan merasakan kezaliman tersebut. Apalagi bereaksi atasnya. Aktivitas berpikir harus melibatkan 4 komponen,  1. Fakta / Objek 2. Indera 3. Otak yg sehat 4. Informasi sebelumnya (yg tersimpan di dalam otak) Oleh karena itu, harus ada "Informasi sebelumnya" yang benar terhadap yang namanya kezaliman. Sehingga secara pemikiran, seorang manusia bisa memutuskan bahwa dirinya sedang zalim atau dizalimi lalu ada gai...

Total Tayangan